GPIB
Immanuel Mojokerto dengan gedung yang antik dari semua Gereja yang ada di Kota
Madya dan Kabupaten Mojokerto, adalah yang tertua. Tentang tanggal pendiriannya
sampai pada saat ini belum ditemukan, namun berdasarkan data-data yang ada
bangunan gedungnya terbuat dari rangka-rangka besi kuat yang distel di LONDON –
LIVERPOOL (Inggris) oleh ISAC DIXON pada tanggal 31 Agustus 1894. Kemudian
diangkut ke INDONESIA-MOJOKERTO dipasang sesuai dengan apa yang telah diatur
dari sana. Bagian luar atas bangunan ini dihias dengan besi putih yang mahal
harganya , membuat seluruh bangunan itu menjadi indah. Rupanya pada zaman
penjajahan gedung ini dipergunakan untuk mengatur pemerintahan yang meliputi
Mojokerto dan sekitarnya, daerah Lamongan dan Kediri. Disudut halaman sebelah
barat masih terlihat gua perlindungan yang dibangun begitu kuat dan tahan lama.
Demikian
antiknya sehingga menarik perhatian banyak orang dalam negeri maupun dari luar
negeri. Dengan memperhatikan zaman kemajuan, maka selera pelayanan Jemaat pun
perlu adanya penyesuaian untuk berkembang maju. Sekian lamanya Jemaat sangat
mendambakan pelayanan tetap secara teratur dengan segala daya upaya telah
ditempuh. Selama dalam masa kerinduan, jemaat ini diatur/ dilayani oleh Majelis
Jemaat GPIB Immanuel Jl. Bubutan 69 Surabaya. Jemaat sering mengalami banyak
ketidak-puasan jikalau waktu yang dinantikan untuk acara-acara tertentu tidak
dapat dipenuhi oleh petugas dari Surabaya, karena kesibukan mereka disana.
Nanti pada bulan Desember 1978 barulah segala kerinduan itu tercapai dengan
ditempatkannya seorang tenaga tetap oleh Majelis Sinode GPIB. Tenaga tetap
yaitu Vikaris Simon Nisi SM.Th. Diteguhkan menjadi Pendeta jemaat pada tanggal
27 Januari 1974 oleh Pendeta Kustijono Alisumarto S.Th. selaku petugas Majelis
Sinode dan dengan jabatannya sebagai Sekretaris I Majelis Sinode periode
1970/1974. Selesai peneguhan yang dihadiri oleh 12 Pendeta dari Mojokerto dan Surabaya langsung diadakan serah terima
dari ketua Majelis yang lama (Penatua Alexander Labibuw) kepada Ketua Majelis
Jemaat yang baru (Pendeta Simon Nisi SM.Th.) berdasarkan Ordinansi tentang
Majelis Jemaat BAB V – pasal 11 ayat 6, tahun 1972.
Visi
dan Misi GPIB Immanuel Mojokerto:
1. Visi
GPIB menjadi
gereja yang mewujudkan damai sejahtera Allah bagi seluruh ciptaan-Nya.
2. Misi
a. Menjadi
Gereja yang terus menerus diperbaharui dengan bertolak dari Firman Allah, yang
terwujud dalam perilaku kehidupan warga gereja, baik dalam persekutuan, maupun
dalam hidup bermasyarakat.
b. Menjadi
Gereja yang hadir sebagai contoh kehidupan, yang terwujud melalui inisiatif dan
partisipasi dalam kesetiakawanan social serta kerukunan dalam masyarakat,
dengan berbasis pada perilaku kehidupan keluarga yang kuat dan sejahtera.
c. Menjadi
Gereja yang membangun keutuhan ciptaan yang terwujud melalui perhatian terhadap
lingkungan hidup, semangat keesaan dan semangat persatuan dan kesatuan warga
Gereja sebagai warga masyarakat.